• WISATA KARANGTARUNA

    Untuk menghilangkan suatu kebosanan kita perlu refresing. Foto ini diambil ketika sedang melakukan wisata ke Malang.

  • ARISAN KARANGTARUNA

    Arisan ini kami lakukan rutin setiap satu bulan sekali. Acara ini bertepatan dengan hari raya Idul Fitri, sehingga sekalian acara Halal Bihalal

  • DONOR DARAH

    Donor darah ini bekerjasama dengan PMI ( Palang Mera Indonesia ). Kami rutin mengadakan donor darah setiap 3 bulan sekali.

Senin, 29 Februari 2016

Dihajar Puting Beliung, 6 Rumah Warga Sukoharjo Roboh

Hujan disertai angin kencang menerjang rumah warga di 2 kecamatan di Sukoharjo, Jawa Tengah. Enam rumah roboh dan puluhan rusak berat, serta sejumlah orang terluka terkena reruntuhan rumah.

Liputan 6 SCTV, Jumat (1/11/2013) memberitakan, 2 rumah di Desa Karangmojo, Kecamatan Weru roboh, rata dengan tanah, setelah diterjang angin kencang.

Beberapa pohon yang berada di sekitar rumah itu juga tumbang. Beruntung penghuni rumah segera ke luar rumah sehingga selamat dari reruntuhan.

Dalam waktu yang bersamaan, terjadi juga hujan dan angin kencang yang memporak-porandakan Desa Watulumbung, Kecamatan Tawangsari. Akibat kejadian itu, seorang warga tertimpa reruntuhan rumah hingga mengalami patah tulang punggung.

Angin kencang yang terjadi di Desa Watulumbung ini juga mengakibatkan 4 rumah rata dengan tanah. Warga desa pun bergotong royong menyelamatkan barang-barang yang tertimpa reruntuhan.

Kamis, 25 Februari 2016

Minuman Sehat (Jamu) dari Desa Nguter

SUKOHARJO – Kabupaten Sukoharjo adalah salah satu daerah yang berpotensi di Provinsi Jawa Tengah, baik dari pariwisatanya dan produksinya. Kabupaten ini berbatasan dengan Kota Surakarta di utara, Kabupaten Karanganyar di timur, Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Gunung Kidul di selatan, serta Kabupaten Klaten di barat, dengan letak daerah yang stragegis ini, menjadikan Kabupaten Sukoharjo menjadi daerah yang ramai dikunjungi.
Yang menarik dari Kabupaten Sukoharjo adalah Pasar Nguter, Pasar yang dulunya pasar tradisional biasa, menjadi pasar satu-satunya di Indonesia yang menjual khusus produk Jamu, Pasar ini baru di canangkan oleh pemerintah pada tahun 2013 sebagai pasar Jamu Nguter dan terdapat 158 kios khusus untuk penjualan jamu.
Sukoharjo sendiri dikenal sebagai daerah industri Jamu sejak dulu, dikarenakan banyak daerah di Kabupaten ini yang memproduksi Jamu, khususnya di Kampung Jamu, Desa Nguter. Saking terkenalnya Desa Nguter sebagai sentra penghasil jamu gendong, Pemkab Sukoharjo bersama warga setempat sampai-sampai membuatkan sebuah patung Jamu Gendong berukuran besar tepat di jalan masuk Desa Gupit Nguter.
Patung mbok jamu, yang memakai kebaya lurik yang sedang menggendong bakul yang berisi botol minuman jamu dan tangan kirinya menjinjing ember berisi air itu sekarang masih kokoh berdiri setinggi 1,6 meter. Dia kini menjadi ikon kabupaten berslogan makmur tersebut.
Jamu tradisional adalah jamu yang terbuat dari bahan-bahan alami. Seperti dari tumbuh-tumbuhan yang diracik menjadi serbuk jamu dan minuman jamu.Tujuannya sebagai khasiat kesehatan dan kehangatan tubuh. Jamu di Kabupaten Sukoharjo semuanya terbuat dari bahan-bahan alami, tidak mengandung bahan kimia sama sekali, dan dari harganyapun sangat terjangkau. Jamu Tradisional ini juga dipasarkan di berbagai daerah di Jawa Tengah, dan Provinsi lainnya, bahkan sudah sampai ke luar negeri.
Khasiat Jamu yang bermacam-macam ini menjadikan minuman ini banyak dicari, seperti Jamu beras kencur yang berkhasiat dapat menghilangkan pegal-pegal pada tubuh dan sebagai tonikom atau penyegar saat setelah bekerja, Jamu cabe puyang dikatakan oleh sebagian besar penjual jamu sebagai jamu ‘pegal linu’. Artinya, untuk menghilangkan cikalen, pegal, dan linu-linu di tubuh, terutama pegal-pegal di pinggang, jamu kudu laos adalah untuk menurunkan tekanan darah, Jamu kunir asam sebagai jamu ‘adem-ademan atau seger-segeran’ yang dapat diartikan sebagai jamu untuk menyegarkan tubuh atau dapat membuat tubuh menjadi dingin dan masih banyak jenis jamu lainnya yang sudah teruji khasiatnya, tidak berbahaya dan tidak menimbulkan efek samping sama sekali.

Senin, 01 Februari 2016

Sukoharjo Akan Perluas Kawasan Industri Nguter

SUKOHARJO – Pemkab Sukoharjo berencana memperluas kawasan industri Nguter. Sekretaris Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan (BPMPP) Sukoharjo, Teguh Pramono mengatakan, saat ini luas lahan industri Nguter mencapai sekitar 360 hektare.
Hanya saja, pihaknya belum mengetahui berapa lahan yang bakal dibebaskan untuk perluasan kawasan industri tersebut. Perluasan kawasan itu, lanjut dia, nanti tergantung hasil kajian Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan perubahan Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). “Rencanya memang diperluas. Kita tidak bisa asal nambah luas. Perlu riset yang mendalam,” kata Teguh, Senin (23/11/2015). Teguh mengatakan, kawasan Industri Nguter diyakini akan terus berkembang pesat. Karena itu, perlu perubahan RTRW untuk memperluas kawasan industri tersebut. Namun demikian, pihaknya memastikan perluasan ini bukan semata-mata karena pesanan investor. “Tata ruang itu dirancang terlebih dahulu dan di-Perda-kan. Investor tidak bisa pesan dulu baru dibuatkan Perda,” katanya. Sementara itu, Kepala Bappeda Sukoharjo, Djoko Sutarto mengatakan, pengembangan kawasan Industri Nguter menjadi target utama dari Pemkab Sukoharjo di 2016.
Sofarudin